Minggu, 08 Mei 2011

CONVERSATION OF A PENCIL AND AN ERASER

PENCIL: You know, I'm really sorry


ERASER: For what? You didnt do anything wrong.


PENCIL: I'm sorry cause you get hurt because of me. Whenever I make a mistake, you're always there to erase it. But as you make my mistakes vanish, you lose a  part of yourself. You get smaller and smaller everytime.


ERASER: That's true, but I really dont mind. You see, I was made to do this. I was made to help you whenever you do something wrong. Eventhough, one of these days, I know I'll be gone and you have to replace me with a new one. I'm actually happy with my job. So please, stop worrying. I hate to see you sad :)

 ========================================================================
“Setiap orang membuat kesalahan. Itulah sebabnya, pada setiap pensil ada penghapusnya” (Pepatah Jepang)

Memang, berbuat salah itu sangat manusiawi. Bahkan, Rasulullah pun tidak luput dari kesalahan. Tapi, manusia diberikan privilege oleh TUHAN berupa akal. Akal tersebut lah yang digunakan manusia untuk bertindak. Manusia yang menggunakan akal sehat akan mencari cara supaya kesalahan yang mereka perbuat tersebut dapat diperbaiki dan tidak diulangi.


"Berbuat salah memang manusiawi, tapi jika penghapus lebih cepat habis daripada pensil, artinya terlalu banyak kesalahan yang dilakukan." J. Jenkins(1843-1941, politikus AS kelahiran Inggris)


Cobalah belajar dari kesalahan supaya pensilmu sudah tau apa yang harus ditulis sehingga penghapusmu lebih awet dari pada pensilmu. Dan kertas yang kamu gunakan untuk menulis, tidak rusak dan berbekas karena terlalu sering dihapus oleh penghapus kesalahanmu :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar